Minggu 22 April 2012, komunitas Reggae Rembaq menggelar aksinya yang bertepatan dengan hari bumi sedunia. Komunitas ini bukan hanya bergoyang pada saat musik reggae berkumandang, tetapi kegiatan-kegiatan sosial untuk lingkungan hidup juga menjadi prioritas mereka. Dengan tema acara “pentingnya menyelamatkan bumi”, acara berlokasi di jalan Udayana bertepatan pula dengan car free day (hari bebas kendaraan), dimana setiap minggu pagi jalan Udayana dari pukul 07.00 – 09.00 bebas dari asap kendaraan bermotor.
Hari itu, memang banyak pengunjung yang memadati area sekitar jalan Udayana. Mulai dari yang berolah raga bersama para keluarga, pengendara sepeda sampai para skaters yang memang memiliki sebuah lokasi skate park di jalan tersebut. Pengunjung itulah yang menjadi sasaran pergerakan komunitas reggae pertama di pulau Lombok. Mereka membagikan stiker peduli lingkungan hidup beserta sebuah kantung plastik anti sampah kepada para pengunjung, sambil bergerak pula mengambil sampah-sampah plastik disekitar jalan tersebut.
Acara yang dihadiri sekitar 72 anggota dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama bergerak dipintu masuk Udayana (setelah jembatan sungai Jangkuk), kelompok kedua bergerak di pusat keramaian, dan kelompok ketiga bergerak di sekitaran pos polisi, dimana kawasan tersebut sering dijadikan tempat semeton Amtenar bersilaturahmi pada Sabtu sore. Spanduk di 6 titik daerah Kota Mataram juga dibentangkan di perempatan kantor gubernur, Karang jangkong, Tanah haji, dan Udayana. Serta satu buah baliho di lapangan tenis Jalan Pemuda, Gomong.
Reggae Rembaq yang memang selalu aktif dalam pergerakan lingkungan hidup ini selalu menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas reggae lainnya di Lombok. Bang Dion, senior di komunitas ini selalu memberikan support kepada siapa saja yang mau menjaga lingkungan hidup. Tak heran kalau beliau selalu siap bila dihubungi untuk menyiapkan ribuan pohon dan atau sekedar berdiskusi tentang lingkungan hidup.
Reggae Rembaq yang bila diartikan menjadi Reggae bersama/bareng. Tidak hanya bergerak dengan kata-kata saja, melainkan dengan aksi yang benar-benar tulus agar para penghuni di Pulau ini mau memberikan perannya bagi sekitar khususnya lingkungan hidup. Semoga dengan pergerakan-pergerakan kecil namun memiliki makna yang sangat besar ini, menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mau menjaga alam melalui pergerakan-pergerakan yang nyata, yang dapat bermanfaat bagi anak cucu kita nantinya. Respect..!
0 komentar:
Posting Komentar